Lidah saya kelu..tak kuasa
berucap .....
Ampuni pula Ya Allah kami yang
lengah .......
(Nadia M. Yuniardo)
2500? Angka ini...Alhamdulillah
belum pernah menimbulkan masalah buat saya. Angka ini tidak pernah terasa berat
saat saya mau membeli cakwe atau gorengan di pinggir jalan. Namun, setelah saya
ingat2, memang sedikit terasa berat saat mau saya keluarkan untuk anak-anak
pengamen di lampu merah.
Saya hampir tidak pernah
memikirkan 2500 sampai... kemarin siang, saat saya telat membaca sebuah koran
pagi yang memberitakan keputusasaan seorang bocah kecil bernama Heryanto yang
gantung diri karena tidak punya 2500.
Ya Allah, saat itu angka 2500
terasa saat mengganjal. Saya sudah membaca berita ttg hal ini di email beberapa
hari yang lalu dan saya masih cuek. Saya baru terpana saat membaca kalimat
tulisan koran tersebut, tentang bagaimana Heryanto menitikkan airmata ketika
ayahnya hanya bisa menjanjikan 2500 tersebut dalam waktu satu atau dua hari
lagi...
Ya Allah, 2500? saya tidak pernah
merasa begitu kaya. Saya tidak pernah merasa begitu berdosa karena tidak pernah
mensyukuri 2500 dan 2500 lain yang saya miliki selama ini. Saya menangis tapi
saya juga tidak tahu harus berbuat apa.
2500 begitu kecil artinya buat
saya selama ini dan ternyata begitu besar artinya untuk seorang Heryanto dan
mungkin banyak Heryanto Heryanto lain...
Kenapa saya merasa begini ya
Allah? Apa saya merasa bersalah karena Heryanto tidak punya uang 2500 untuk
bayar PKK sekolahnya? Bukan salah saya ya Allah. Walaupun saya takut
sesungguhnya saya yang bertanggung jawab. apa Heryanto ada diantara pengemis
kecil yang pernah saya tolak di lampu merah?
Apa Heryanto salah satu bocah
yang bersedih hanya karena saya lupa bersedekah dan berzakat tiap bulan dan
hanya menunggu hari raya tiba? apa Heryanto salah satu bocah yang tidak pernah
saya pikirkan untuk diangkat menjadi anak asuh?
Ya Allah, saya mohon ampun. saya
sangat...sangat berharap...Heryanto menangis karena pemerintah yang tidak becus
menangani kemiskinan dan pendidikan negri saya. Bukan salah saya kan ya Allah?
saya sangat ingin menimpakan kesalahan pada mereka mereka yang mengeluarkan tiga
milyar hanya untuk merawat dan memindahkan bendera pusaka saat tujuhbelasan
kemarin!
saya cuma ingin memarahi guru
Heryanto yang katanya terus menerus menagih 2500 dan mengatakan ia memang anak
nakal..... duh Rabb, saya cuma tidak ingin Heryanto yang sekarang terbaring di
rumah sakit saat ini adalah karena kesalahan saya ya Allah. begitu tidak
pedulinya saya pada 2500 selama ini sehingga tidak menyadari betapa besarnya
arti angka tersebut untuk saudara-saudara saya yang lain.
Saya cuma bisa berdoa, Ya Allah,
semoga insyaAllah saya dimaafkan dan masih diberi kesempatan untuk meneruskan
berpuluh-puluh dan beratus- ratus 2500 yang yang dititipkan pada saya saat ini
pada saudara-saudara saya yang lain. Amin
Teriring doa untuk kesembuhan
Heryanto dan ketabahan keluarganya.
Agustus 2003
EMBUN TAUSHIYAH - Selasa, 9 September 2003
Also taken from : Hari mulia rahman [ FE_UNPAD ]
pram_mmionline
JANGAN LUPA LIKE ,KOMENTAR DAN KASIH TAU TEMAN YA .. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar